Gula Merah Sama Dengan Gula Aren
Kandungan indeks glikemik
Perbedaan gula aren dan gula merah selanjutnya terletak pada nilai indeks glikemik (IG).
Gula aren memiliki nilai IG 40 yang termasuk dalam kategori rendah. Sementara itu, gula merah memiliki nilai IG yang berbeda-beda tergantung bahan baku pembuatannya.
Gula merah yang berasal dari kelapa memiliki indeks glikemik sebesar 55. Meski berbeda angkanya, kedua gula ini memiliki kadar IG yang lebih rendah daripada gula pasir sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.
Waspada Berlebihan Mengonsumsi Gula
Apapun jenis gula yang kamu konsumsi, pastikan kamu tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Pasalnya, ini dapat memicu gangguan kesehatan, seperti:
Pastikan kamu selalu mengonsumsi gula sesuai dengan kebutuhan. Jika kamu mengalami keluhan kesehatan akibat mengonsumsi gula berlebihan, jangan ragu untuk lakukan pemeriksaan pada rumah sakit.
Kamu bisa cari tahu lokasi rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan kesehatan menggunakan Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, terdapat banyak jenis gula yang dimasak sehari-hari, salah satunya adalah gula aren. Mengutip jurnal Pengolahan Nira Aren Menjadi Gula Kristal dari balitka.litbang.pertanian.go.id, sejak beberapa tahun terakhir, Indonesia hanya mampu memproduksi sekitar 50 persen dari kebutuhan konsumsi gula nasional. Sehingga diperlukannya fokus lebih untuk pengolahan gula aren untuk memenuhi kebutuhan gula nasional.
Gula aren merupakan gula yang terbuat dari bahan baku air nira yang diperoleh dari pohon enau. Hasil olahan nira yang diolah menjadi gua aren ini biasanya dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan kecap manis, wedang jahe, bubur kacang hijau, dan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses pengambilan nira diawali dengan pengetokan tangkai bunga dari pangkal pohon ke arah tandan bunga. Proses ini dilakukan selama satu bulan atau sampai bunga berguguran.
Diawali dengan rentang waktu pada pekan pertama yakni dua kali dalam seminggu. Setelah itu, dilanjutkan satu kali dalam sepekan hingga tandan bunga berguguran. Tahap ini dilanjutkan untuk melemaskan pori pori atau jalur air nira yang akan keluar.
Setelah itu dilakukan penyadapan, yaitu proses pengambilan air nira dari pohonnya. Pohon enau yang siap disadap ditandai dengan aroma harum yang dikeluarkannya. Wangi itu berasal dari tanda bunga jantan yang berdampingan tumbuh dengan tanda bunga betina.
Ilustrasi jamu wedang jahe. TEMPO/Subekti.
Air nira yang telah terkumpul disaring terlebih dahulu agar lebih bersih. Lalu dibawa ke tempat masak. Air nira yang telah disaring akan direbus di atas wajan dengan api sedang. Cairan gula ini harus sering diaduk selama direbus.
Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung bentuk tungku dan besarnya api. Nira aren yang sedang dimasak diaduk sesekali agar tidak gosong dan mencegah hasil gula terasa pahit. Ketika mendidih, nira yang sedang dipanaskan ini akan mengeluarkan buih. Untuk mencegah meluapnya buih nira saat dimasak, taburkan dua butir daging buah kemiri yang telah dihaluskan pada setiap wajan. Cara lainnya adalah dapat menggunakan dua sendok minyak kelapa.
Setelah direbus beberapa lama, cairan gula akan berubah warna secara perlahan menjadi warna cokelat. Cairan gula yang sudah berubah warna kecokelatan akan mengeluarkan letupan-letupan kecil seperti magma.
Gula aren yang sudah membeku di cetakan dibiarkan satu malam hingga dingin, baru bisa dibungkus. Jika gula aren dibungkus dalam keadaan panas, gula akan menjadi lembab dan mudah berjamur.
Cara tradisional membungkus gula aren biasanya menggunakan daun pisang, upih pinang, daun jati, dan perangkat alami lainnya. Tapi, perajin yang lebih modern akan membungkus gula aren menggunakan plastik bertuliskan dengan merk dagangnya. Setelah itu gula aren akan didinginkan sebelum kemudian dibungkus dan dikonsumsi.MUHAMMAD SYAIFULLOH Baca juga: Tak hanya Gizi dan Tekstur, Ini Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah
Apa itu indeks glikemik?
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan mempengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh setelah dikonsumsi. Makanan dengan GI tinggi (di atas 70) akan meningkatkan gula darah lebih cepat daripada makanan dengan GI rendah (di bawah 55).
Tahapan pembuatan awal dari kedua jenis gula ini sama, yaitu melibatkan pengambilan nira, penyulingan, penggilingan, dan pemanasan. Yang menjadi perbedaan gula jawa dan gula aren yaitu proses akhirnya.
Gula jawa biasanya dikeringkan pada cetakan bulat khusus atau menggunakan batok kelapa. Setelah dicetak, gula kemudian dikeringkan agar memudahkan pengemasan.
Sementara itu, gula aren juga ada yang diproses sama seperti gula jawa, ada juga yang membuatnya menjadi tekstur cair.
Perbedaan utama antara tekstur gula aren dan gula merah terletak pada kepadatan atau konsistensinya.
Gula aren memiliki tekstur yang lebih lunak, lembut, tetapi padat. Gula ini akan lebih mudah cair apabila dipanaskan. Sementara itu, gula merah cenderung memiliki tekstur yang lebih keras dan padat dibandingkan gula aren.
Itulah sebabnya banyak orang yang memecahkan atau mencairkan gula sebelum dilarutkan pada masakan.
Perbedaan gula aren dan gula merah juga terletak pada warnanya. Memang sekilas kedua gula ini cukup mirip, tetapi jika dilihat lebih dekat kedua gula memiliki warna yang berbeda.
Gula aren biasanya memiliki warna yang berkisar dari cokelat muda hingga cokelat tua. Sementara itu, gula jawa memiliki warna yang lebih gelap daripada gula aren.
Perbedaan warna ini seringkali mencerminkan perbedaan dalam komposisi kimia dan rasa antara keduanya.
Hal yang membedakan lain antara gula jawa dan gula aren yaitu pada rasanya.
Perbedaan rasa gula aren dan gula merah yaitu gula aren memiliki rasa yang lebih legit, gurih, smokey, sedikit rasa karamel, ringan, dengan sedikit aroma kelapa.
Sementara itu, gula merah memiliki rasa manis yang kuat dengan rasa karamel yang lembut. Jika gula merah dibuat dari nira kelapa biasanya rasa kelapa lebih dominan pada gula ini sehingga membuatnya lebih kaya rasa.
Gula aren biasanya memiliki aroma dan rasa yang lebih tajam daripada gula jawa. Karena itulah gula aren sering kali dijadikan pemanis dengan rasa gula yang dominan.
Beberapa makanan yang menggunakan gula aren yaitu cendol, es kopi susu, dan klepon.
Gula merah umumnya digunakan pada campuran masakan yang membutuhkan rasa manis. Masakan yang menggunakan gula merah yaitu gudeg, semur, bumbu kacang, atau bumbu ayam bakar.
Perbedaan Gula Palem dan Gula Aren
Saat mendengar kata “gula” tentunya kamu langsung membayangkan taburan butiran putih dengan rasa yang manis. Padahal, gula tidak hanya terbatas pada jenis gula pasir saja. Ada berbagai jenis gula lainnya yang memiliki warna cokelat dengan tampilan yang hampir serupa.Beberapa diantaranya adalah gula palem dan gula aren.
Meskipun sama-sama memiliki warna cokelat, tetapi kedua jenis gula ini berbeda. Untuk mengenali lebih tepat kedua jenis gula ini, simak perbedaan antara kedua jenis gula ini.
Gula palem adalah pemanis buatan yang terbuat dari tanaman palem. Di Indonesia, gula palem dikenal juga sebagai gula semut. Hal ini karena gula palem dikemas dalam plastik dan biasanya berbentuk butiran-butiran halus berwarna cokelat menyerupai semut.
Gula jenis ini dianggap menjadi alternatif pemanis alami karena proses pembuatannya yang tidak menggunakan bahan kimia. Gula ini tidak dimurnikan, sehingga ia masih mengandung vitamin dan mineral yang murni dari bahan dasarnya.
Ada beberapa kandungan nutrisi yang terkadang dalam gula palem, seperti kalori, protein, karbohidrat, hingga gula. Ada juga kandungan mineral yang bisa memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti potasium, fosfor, zinc, zat besi, dan tembaga.
Gula palem juga memiliki perbedaan rasa. Bukan hanya manis, gula palem juga memiliki rasa karamel di dalamnya karena proses pembuatannya yang alami.
Gula aren terbuat dari pohon aren atau enau. Berbeda dengan tekstur yang dimiliki oleh gula palem, gula aren memiliki tekstur yang hampir serupa dengan gula jawa.
Biasanya, gula aren dicetak dengan cetakan berbentuk setengah lingkaran yang kemudian dikeringkan hingga ia menjadi padat. Setelah itu, gula aren akan diikat menggunakan daun aren untuk membedakannya dengan gula jawa.
Dari segi rasa, gula aren memiliki aroma khas dibandingkan dengan gula palem. Sementara dari segi warna, gula aren juga memiliki warna yang lebih pekat dibandingkan dengan gula palem.
Bahan baku pembuatan
Meski serupa, bahan baku pembuatan gula aren dan gula merah sangatlah berbeda.
Gula aren merupakan gula yang dibuat dari nira (cairan yang keluar dari pohon) aren atau enau (Arenga pinnata). Selain nira, pohon aren menghasilkan buah kolang-kaling dan batangnya menghasilkan ijuk untuk dijadikan sapu.
Sementara itu, gula merah terbuat dari nira berbagai jenis pohon, seperti kelapa, palem, nipah, lontar, atau sagu. Namun, gula merah umumnya dibuat dari nira kelapa (Cocos nucifera).
Gula merah juga sering disebut dengan gula jawa karena pengrajinnya paling banyak berada di Pulau Jawa.
Bagaimana dengan brown sugar?
Brown sugar terbuat dari ekstrak tebu yang dikristalisasi, sama seperti gula pasir yang biasa beredar di pasaran. Namun, bedanya saat proses pembuatan ditambahkan sirup molases, sehingga menghasilkan gula yang berwarna kecokelatan.Molases atau tetes tebu sendiri adalah hasil samping dari proses pembuatan gula tebu (refined sugar). Wujudnya berupa cairan kental kecoklatan, diperoleh dari proses terakhir, yaitu kristalisasi jus atau sirup gula jenuh.
Molases mempengaruhi pekatnya warna cokelat pada hasil pencampurannya dalam pembuatan brown sugar, tergantung berapa lama waktu pemanasan molases yang akan dicampurkan ke dalam gula pasir. Makin lama pemanasan yang dilakukan, maka warnanya pun akan makin pekat nantinya.
Terus, gula mana yang paling oke?
Semua kembali pada kebutuhan. Baik atau tidaknya haruslah disesuaikan dengan fungsi dan tujuan penggunaan gula tersebut. Namun, kalau harus memilih, brown sugar cukup recommend untuk digunakan sehari-hari. Karena, brown sugar berbentuk seperti gula kristal, sementara gula aren memiliki berbagai bentuk, mulai dari serbuk sampai padatan besar seperti silinder, tabung, dan setengah batok kelapa.
Selain itu, brown sugar juga memiliki aroma khas dibandingkan dengan jenis gula lainnya, dan rasanya khas karamel dengan tingkat kemanisan sekitar 65% dari gula pasir. Karamel yang dihasilkan dari brown sugar tampak lebih berkilau terang daripada gula biasa. Brown sugar juga memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelembapan bahan pangan lebih lama sehingga lebih awet (tahan lama).
Ada dua jenis brown sugar yang beredar dipasaran yaitu light dan dark brown sugar. Light brown sugar memiliki warna dan aroma yang cenderung lembut, sangat cocok jika digunakan pada berbagai macam produk bakery, cake, dan minuman. Dark brown sugar memiliki warna dan aroma yang lebih kuat, biasanya digunakan untuk membuat saus barbeque, puding, dan kue yang berwarna gelap seperti gingerbread.
Sementara, warna cokelat pada gula aren lebih pekat dan memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dari pada brown sugar, serta memiliki sedikit sensasi rasa pahit yang khas. Gula aren banyak ditambahkan ke berbagai masakan tradisional, seperti kolak pisang, bubur sumsum, hingga gudeg.
Jadi, sudah tahu perbedaan tiga jenis gula di atas?
Baca Juga: 10 Bahan Makanan Pengganti Gula yang Lebih Sehat, Pernah Coba?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Baru-baru ini sering kita jumpai berbagai jenis minuman kekinian yang ditambahkan brown sugar. Biasanya brown sugar ditambahkan dalam bentuk sirup berwarna cokelat pekat dengan rasa yang manis dan legit seperti karamel, yang berhasil menjadikan minuman ini sebagai minuman favorit di masyarakat. Tak heran dalam waktu singkat, minuman dengan tema brown sugar langsung menjamur di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Berbagai macam minuman dengan topping boba hingga jelly, semuanya cocok ditambahkan brown sugar. Namun seperti kita ketahui di pasaran ada terdapat banyak nama seperti brown sugar, palm sugar, gula jawa, gula merah, dan gula aren. Tapi tahukah anda perbedaan dari masing-masing nama tersebut?
Dari beberapa referensi yang kami temukan, pada penamaan berbagai macam jenis gula ini ada faktor perubahan bahasa dari waktu ke waktu sehingga pada beberapa zaman nama tersebut seringkali ambigu.
Gula kelapa dan gula aren sama-sama masuk ke dalam jenis Palm Sugar, karena terbuat dari nira atau air sadapan batang pohon yang termasuk ke dalam Famili Arecaceae atau keluarga Palem-Paleman. Disebut gula kelapa karena niranya berasal dari pohon kelapa sedangkan gula aren berasal dari nira pohon aren. Sementara itu gula jawa sebenarnya adalah nama lain dari Palm Sugar. Disebut gula jawa karena secara historis daerah Indonesia yang memiliki pabrik pengolahan gula terbanyak pada zaman kolonial adalah Jawa. Di daerah lainnya gula Jawa disebut juga dengan gula merah dilihat dari penampakan warnanya memiliki warna coklat terang kemerahan karena terbuat dari gula tebu yang tidak mengalami pemurnian. Di beberapa daerah Indonesia istilah gula merah juga dipakai untuk menyebut gula aren dan gula kelapa yang mana di Jawa disebut juga sebagai gula jawa.
Gula jawa merupakan salah satu gula yang kerap dipakai dalam masakan kuliner Indonesia. Warnanya khas yaitu coklat gelap kemerah-merahan dan jenis gula ini sering disebut sebagai gula merah. Gula Jawa banyak dijual dalam bentuk silinder kecil yang padat. Biasanya gula Jawa banyak ditemukan pada jajanan tradisional Indonesia seperti, getuk dan gemblong.
Yang terakhir yaitu brown sugar berasal dari gula putih/gula tebu yang ukuran butirannya halus dan seragam namun diberikan sirup molase sehingga berwarna kecoklatan. Brown sugar juga akan mudah larut di dalam cairan seperti mentega leleh. Sedangkan palm sugar tidak dapat larut dengan baik jika dicampur ke dalam mentega dan dapat meninggalkan corak butir-butir pada makanan yang dipanggang. Namun, palm sugar akan larut dengan baik jika dicampurkan ke dalam air. Oleh karena itu, palm sugar dapat ditambahkan ke dalam minuman kopi atau teh.
Untuk lebih mudahnya berikut tabel perbedaan masing-masing gula :
tag: perbedaan Brown Sugar Palm Sugar Gula Merah Gula Jawa Gula Aren Gula Kelapa Gula Tebu, perbedaan Brown Sugar Palm Sugar Gula Merah Gula Jawa Gula Aren Gula Kelapa Gula Tebu
“Gula palem dan gula aren adalah jenis gula yang berbeda. Bukan hanya dari segi rasa, tekstur dan bentuk kedua jenis gula tersebut pun berbeda.”
Halodoc, Jakarta – Gula menjadi salah satu pemanis yang dikenal masyarakat untuk menambahkan cita rasa pada makanan atau minuman. Selain itu, beberapa makanan, seperti buah dan sayuran juga memiliki kandungan gula alami yang mampu membuat rasa makanan menjadi lebih manis.
Namun, gula juga memiliki banyak jenis yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Seperti misalnya gula palem dan gula aren. Meskipun keduanya sama-sama memiliki warna cokelat, tetapi keduanya memiliki perbedaan proses pembuatan dan rasanya. Yuk, simak berbagai perbedaan antara gula palem dan gula aren berikut ini!
Gula merah dari kelapa
Gula merah merupakan produk pemekatan air nira dari pohon kelapa, dengan cara direbus beberapa jam hingga berwarna kecokelatan dan mencapai kadar air rendah. Proses ini menghasilkan aroma khas.Nira sendiri merupakan cairan berwarna bening yang terdapat dalam mayang, yaitu bunga kelapa yang ujungnya belum membuka. Air nira diperoleh dengan cara menyadap atau menderes.
Bahan Baku Pembuatan
Dilansir dari Coffee Land, dari segi pembuatan gula aren dibuat dari nira pohon aren sedangkan gula merah terbuat dari nira kelapa atau palem.
Nira merupakan cairan manis yang didapat dari proses sadapan batang tanaman atau tandan bunga tumbuhan palem seperti kelapa, aren, kurma atau sagu.
Moms, proses pembuatan juga menjadi perbedaan gula aren dan gula merah.
Di dalam proses pembuatannya, gula aren biasanya dicetak menggunakan batok kelapa dengan bentuk yang pipih dan bundar, biasanya gula ini mendapatkan penambahan bahan lain seperti gula pasir.
Di sisi lain, gula merah dibuat dengan bahan dasar nira pohon kelapa.
Artinya, ini merupakan cairan manis yang berasal dari proses penyadapan batang tanaman pada tumbuhan jenis palem seperti kurma, aren, sagu, dan kelapa.
Nira tersebut kemudian akan diolah dengan cara direbus hingga berbentuk seperti caramel dan pada akhirnya dicetak atau dibentuk hingga menyerupai silinder dan berbentuk seperti batok kelapa.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Biskuit Diet, Ada yang Tanpa Kandungan Gula!
Perbedaan gula aren dan gula merah terletak pada indeks glikemiknya.
Glikemik indeks gula aren nilainya 70. Angka ini adalah 2 kali lebih besar dibandingkan nilai glikemik indeks gula kelapa yang niainya 35.
Dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk menilai indeks glikemik gula, gula aren memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada gula merah.
Artinya gula aren meningkatkan kadar glukosa darah pada tingkat yang lebih lambat. Namun, temuan ini tidak dapat disimpulkan.
Menurut American Diabetes Association, indeks glikemik dapat menjadi alat yang membantu ketika mengelola gula darah. Perlu diingat bahwa indeks glikemik dapat bervariasi pada setiap orang.
Seperti kebanyakan makanan, gula bukan jenis produk yang berdampak pada kesehatan. Melainkan jumlah produknya yang memengaruhi kesehatan.
Sehingga jika berlebihan mengonsumsinya, akan memberi dampak pada kesehatan
Perbedaan gula aren dan gula merah selanjutnya yaitu terletak di warna. Gula aren memiliki warna yang jauh lebih terang dibandingkan dengan gula merah.
Jika dibandingkan dengan gula merah warna gula aren lebih lebih terang yakni kuning kemerahan.
Sementara, gula merah memiliki tampilan warna cokelat gelap terkadang kemerahan. Warnanya yang khas yaitu cokelat gelap kemerah-merahan.
Baca Juga: 15 Pengganti Gula Selain Madu, Lebih Sehat dan Mudah Dicari
Tekstur dan rasa juga memperlihatkan perbedaan gula aren dan merah.
Ketika gula aren memiliki tekstur yang lebih empuk dibanding gula merah dan mudah dihaluskan, di sisi lain gula merah cenderung memiliki tekstur yang keras.
Moms bisa melihat perbedaan ini saat memegang permukaannya.
Sekilas rasa gula aren dan gula merah tampak sama saja.
Namun, Moms harus mencermati dan merasakan bahwa gula aren jauh lebih manis dibandingkan gula merah. Aroma dari gula aren pun lebih kuat dibanding gula merah.
Meski nyaris sama, gula aren terasa lebih legit dibandingkan gula Jawa.
Terdapat berbagai jenis gula yang dapat digunakan untuk memasak, beberapa di antaranya yaitu gula merah dan gula aren. Kedua jenis gula ini sering dianggap sama karena bentuk dan rasanya yang mirip, padahal keduanya berbeda. Apa saja perbedaan gula aren dan gula merah?
Kandungan zat gizinya
Dari segi kandungan, gula aren dan gula jawa memiliki beberapa perbedaan.
Dikutip dari Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut ini kandungan pada gula aren:
Sementara itu, kandungan pada gula merah, khususnya gula kelapa yaitu:
Nah, jika Anda bertanya lebih sehat gula aren atau gula jawa? Jawabannya adalah gula aren karena tidak memiliki kandungan lemak serta zat gizinya lebih banyak daripada gula jawa.
Karena kandungan gula aren dan gula jawa hampir sama, kedua jenis pemanis ini juga memiliki manfaat yang sama. Perbedaannya terletak pada kandungan natrium, kalium, dan seng yang tidak dimiliki oleh gula jawa.
Hal ini membuat gula aren memiliki manfaat yang lebih unggul. Natrium memiliki manfaat untuk menjaga cairan tubuh, kalium bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, sedangkan seng berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Nah, setelah mengetahui perbedaan gula aren dan gula merah, Anda tak perlu bingung lagi untuk menentukan jenis gula yang Anda pilih. Semoga bermanfaat.
[embed-health-tool-bmi]
Kehidupan kita tampaknya tak bisa lepas dari yang namanya gula. Bahkan, banyak sekali jenis olahan pangan yang menggunakan gula untuk meningkatkan cita rasanya. Baik dari gula merah, gula aren, hingga brown sugar.
Soal jenis gula di atas, ketiganya sepintas mirip. Sering juga dianggap sama. Namun, tiga jenis gula itu ternyata berbeda meski bentuk dan warnanya mirip. Simak penjelasan berikut ini, yang dihimpun dari berbagai sumber.
Baca Juga: 5 Fakta Gula, Komoditas Manis dan Sisi Pahit di Baliknya